Cinta tidak menyadari kedalamannya..
sampai ada saat perpisahan..
Jalani Ketidakpastian Dengan Keyakinan
Dalam diri manusia selalu terdapat 2 sisi yang saling bertolak belakang, baik itu kebaikan dan keburukan, cinta dan benci, hitam dan putih, kelembutan dan kekerasan serta Kepastian dan Ketidakpastian. Manusia selalu berputar putar dalam lingkaran arus yang ada pada 2 sisi yang saling bertolak belakang tersebut.
Sabarlah Menunggu
Entah Berapa lama, hidup ku jalani disebuah kotak kosong dirumah ku ini. Hanya setia dengan sebuah layar Komputer dan gelaran kasur untuk menemani hari hari yang tiada henti ini. Deting lagu lagu kore menemani kesendirian ini, Detik demi detik kulalui dengan kegundahan rasa dihati, perasaan ketidak-pastian karena kurangnya keyakinan akan kehidupan ini. Apa yang membuatku tidak yakin ?, Entahlah aku juga tidak tahu pasti.
Doa Cintaku
Sebulan, setahun mahupun seabad lamanya..Aku tetap cintai dirimu kerana Tuhanku! سْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِي Bintang menghiasi langit gelap… Cantik sejenak langit itu dalam pandangan… Kerdip kecilnya memandu mata dan hati ini… Hanya satu bintang yang akan ku jemput… Tahukah bintang apa itu?? bintang yang baru ku kenal… bintang yg paling terang…. Hingga sinarnya sanggup menghangatkan jiwa…. Sayang…..mahukah kau menjadi bintang itu? Lama jiwa ini layu beku dan sendiri… Lama hati ini terkurung dalam kesedihan.. Lama cinta itu pergi jauh dari kalbu… Dahulu……aku takut tak dapat cinta….. Dahulu aku takut tak dapat kasih….. Dan sekarang……aku takut cinta yg ada lepas dari genggaman…. Dan sekarang aku takut kasih ini lepas dari hati.. Dan sekarang……aku takut segalanya menjadi seperti masa lalu Dan sekarang….aku takut untuk melihat pada kehidupan yang lalu… Dan sekarang…..aku cinta padamu….. Ya Allah…..satu kebahagiaan telah kudapatkan… Ya Allah…satu cinta telah tumbuh di hati hamba… Ya Allah…..satu hati telah ku temukan… Ya Allah…telah kutambatkan jiwa ini pada pelabuhannya.. Jangan….jangan ya Allah…jangan Kau ragut kembali… Jangan Kau ambil lagi kebahagiaan yg tersisa…. Bukan ya Allah…..bukan maksud hamba menduakanMU dengan cinta pada sesama…. Bukan maksud hamba untuk berpaling dari sejatinya cintaMU Tapi hamba hanya mia biasa….hamba punya hati……hamba punya jiwa…… Hamba punya rasa….hamba punya ketakutan…. Ya Allah…..hamba takut cinta ini jadi ingkarku padaMU Ya Rabb…hamba takut sayang ini jadi duri dalam mengingatMU… Ya Rahman…hamba takut kasih ini jadi onak dalam menujuMU….. Tapi hamba tetap hanya mia biasa ya Rabb…. Jika ini adalah kurniaMU….hamba mohon ya Rahim…jadikan hamba ini orang yg bersyukur… Jika ini adalah murkaMU…..hamba mohon ampunMU ya Ghaffar….. Izinkan hamba bersandingkan dia dalam hidup hamba yg singkat….. Izinkan hamba membawa dia kehadapanMU sebagai pelengkap sempurnanya fitrah hamba… Izinkan hamba untuk memberi ketaatan akan ahMU padanya… Izinkan hamba membimbingnya menuju jalan suciMU… Ya Rahman…ya Rahim.. Engkau Maha Tahu apa yg terbaik buat kami.. Jika ini yg terbaik dariMU untuk kami……Lapangkan jalanku utk menjemputnya…. Luaskan hati ini untuk sabar dalam ikhtiarku…. Kuatkan kesabaranku untuk ku menangi ujian ini… Ya Allah yg maha lembut…lembutkan hatiku untuknya….. Ya Allah yg maha indah…..perindahlah lisanku untuknya…. Tak banyak yg hamba minta ya Aziz….. Bukakan dan tiupkan wangi syurgaMU untuk ku hirup di sini..di dunia……bersamanya…. Kerana Kau maha tahu…..aku mencintainya keranaMU.. Amin ya Allah…ya Rabbal Alamin
http://diarihati.com/blog/2011/06/12/doa-keinsafan-cinta/
Ya Allah Ijinkan Hamba Menggelar Sajadah Bersamanya
Ada seorang istri memberikan Tantangan kepada suaminya untuk hidup tanpa dirinya.Dia minta kepada suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali di antara mereka selama sehari..
Si istri berkata kepada suaminya itu, ”Bila engkau bisa melewati itu, aku akan mencintaimu selamanya”.
Dan sang suami pun setuju. Dia tidak sms / telpon istrinya seharian..
Tanpa si suami ketahui bahwa istrinya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker..
Keesokan harinya sang suami itu pulang ke rumah. Air matanya pun tiba-tiba menetes melihat istrinya sudah terbaring dengan surat di tangan yang bertuliskan “Engkau Berhasil Sayang, bisakah engkau lakukan itu setiap hari..? Sungguh aku sangat cinta engkau duhai suamiku"
~.~ ~.~ ~.~
Don’t Ever lost contact with someone you love, you’ll never know what’s gonna happen the next day, or the day after that...( Jangan Pernah kehilangan kontak dengan seseorang yang Engkau cintai, Engkau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi keesokan harinya, atau sehari setelah itu ..)
~.~ ~.~ ~.~
Jangan Cintai Seseorang Setinggi Langit Karena Langit Bisa Runtuh..
Jangan Cintai Seseorang Sedalam Lautan Karena Lautan Bisa Surut..
Jangan Cintai Seseorang Sebesar Dunia Karena Dunia Bisa Hancur…
Cukup Cintai Seseorang Seujung Kuku, Walau Kecil, Walau Selalu Dipotong, Ia Akan Selalu Tumbuh...
Ketika Wanita Menangis
KETIKA WANITA MENANGIS, itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya, melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya.
KETIKA WANITA MENANGIS, itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya, melainkan karena pertahanannya sudah tak mampu lagi membendung air matanya.
KETIKA WANITA MENANGIS, itu bukan karena dia ingin terlihat lemah, melainkan karena dia sudah tidak sanggup berpura-pura kuat.
MENGAPA WANITA MENANGIS? Karena wanita juga seorang manusia yang memiliki perasaan. Mereka tidak pernah menuntut banyak kecuali pengecualian. Mereka tidak pernah menuntut banyak kecuali pengertian. Kadang mereka terlihat manja, banyak maunya, atau mungkin di mata lelaki mereka hanyalah makhluk yang menyusahkan. Tapi ketahuilah mereka masih tetap berdiri tegar meski lelaki telah menghantam mereka telah menghantam mereka dengan banyak rasa sakit yang mendera. Mereka masih tetap seperti orang yang sama ketika lelaki berusaha pergi dan menghindar lantas datang kembali membawa asa.
Meski mereka terlihat tidak peduli, meski mereka terlihat mengacuhkan, tapi percayalah jauh dilubuk hati mereka, mereka punya sejuta doa untuk lelaki. Karena wanita ditakdirkan untuk berpasangan, tidak untuk menjalani kesendirian.
Wanita memang selalu tampak berlebihan dalam mengeksplorasi perasaan mereka, itulah mengapa anak selalu terlahir dari rahim kaum wanita. Karena Tuhan ciptakan ruang luas di bawah hati mereka untuk tempat bernaungnya hasil-hasil cinta mereka. Karena ya, lagi-lagi mereka itu wanita, dimana Tuhan menakdirkan mereka sebagai makhluk yang akan selalu terlihat lemah diluar tapi kuat di dalamnya.
MAKA HARGAILAH KEBERADAAN MEREKA SEKECIL APAPUN ARTINYA DALAM HIDUP KITA..
Ditulis 3 December 2010 di Curhatan Tabuh 22:21 → Aya 11 Bloger nu komen
KISAH CINTA NABI YUSUF KEPADA ZULAIKHA
Kehebatan Cinta Nabi Yusuf kepada Siti
Zulaikha.....
Siti Zulaikha asalnya adalah isteripembesar Mesir.Dulu ia hidup dalam
kemuliaan dan kemewahan,di samping
wajahnya yg cantik dan
menawan.Namun akhirnya setelah
suaminya tiada,ia menjadi
miskin,wajahnya menjadi tua,namun
demikian,kecintaannya terhadap Nabi
Yusuf as tidak berkurang walaupun
sedikit. Malah sebaliknya makin
bertambah dari sehari demi sehari.
Ketika keadaannya begitu
mengecewakannya,ia yg dulunya
menyembah
berhala kini berhala-berhala tersebut di
hempasnya hingga pecah dan hancur.
Kemudian ia menjadi orang beriman
kapada Allah SWT.
Pada suatu malam iaitu malam
Jumaat,Siti Zulaikha bermunajat
kpd Allah SWT :"Ya Allah,tidak sedikit
pun harta dan kekayaanku
tinggal,semuanya telah musnah,dan aku
telah menjadi orang yg tua,terhina dan
miskin.Lalu Engkau uji pula hamba-Mu
ini dgn rasa cinta terhadap Yusuf
as.Maka pertemukanlah aku dgnnya,
atau Engkau hilangkan rasa cinta
terhadapnya dalam kalbuku."
Para malaikat mendengar munajat Siti
Zulaikha tersebut lalu berkata : "Wahai
Tuhan kami,sesunguhnya Zulaikha telah
datang ke hadrat-Mu,memohon
kpd-Mu dgn iman dan ikhlas.Maka Allah
berfirman :Wahai para malaikat-Ku ,telah
dekat masa keuntungan dan
kebebasannya."
Pada suatu hari,Nabi Yusuf as berjalan
melalui pondok Siti Zulaikha
bersama dgn rombongan
tenteranya.Maka keluarlah Siti Zulaikha
dari dlm pondoknya, dan pergi
menemui rombongan Yusuf as ia
berkata :"Maha Suci Allah yg telah
menjadikan dgn rahmat-Nya seorg
hamba sebagai raja.
Kemudian Yusuf bertanya :"Siapakah
engkau?Zulaikha menjawab :Aku adalah
org yg telah membelimu dgn
permata,intan,berlian,emas,dan
perak,dan
minyak yg paling wangi.Akulah org yg
tidak pernah kenyang dari makanan
semenjak aku menyintaimu dan mataku
tidak dapat ditutupkan semenjak
memandangmu. Yusuf berkata :Mungkin
engkau adalah Zulaikha! Jawab
Zulaikha :Benar."
Yusuf bertanya lagi :"Ke manakah
hartamu ,kecantikan dan segala
kemewahanmu yg dulu? Zulaikha
menjawab :Semuanya telah lenyap
akibat cintaku kpdmu.Yusuf bertanya :
Bagaimana dgn keadaan cintamu itu?
Zulaikha berkata :Cintaku tetap tidak
berubah seperti dahulu,malah setiap
saat bertambah menyintaimu."
Kemudian Nabi Yusuf as berkata kpd
Zulaikha :"Apakah yg Engkau inginkan
wahai Zulaikha?
Zulaikha menjawab :Aku menginginkan
tiga perkara,iaitu kecantikan,harta,dan
perkahwinan".Kemudian Yusuf as ingin
pergi meniggalkan Zulaikha,namun Allah
SWT mewahyukan kpdnya :"Wahai
Yusuf engkau telah berkata kpd
Zulaikha apa yg engkau inginkan.Akan
tetapi engkau tidak memberi jawapan
atas keinginannya itu.Ketahuilah olehmu
bahawasanya Allah telah mengahwinkan
Zulaikha dgnmu,Dia telah mengucapkan
khutbah sendiri,disaksikan oleh para
Malaikat dan bidadari-bidadari pun telah
menabur bunga-bunga.
Nabi Yusuf as berkata kpd Jibril
as:"Wahai Jibril,sesungguhnya Zulaikha
tidak lagi memiliki harta,dan
kecantikan.Jibril as menjawab: Allah
berfirman kpdmu :Walaupun Zulaikha
tidak memiliki kecantikannya lagi,namun
sesungguhnya Aku mempunyai
kekuasaan dan kebesaran."
Kemudian Allah SWT memberikan kpd
Zulaikha dgn paras rupa yg muda dan
sangat cantik sekali,melebihi kecantikan
yg pernah dimilikinya dulu.Lalu Allah
menanamkan rasa cinta dan kasih
sayang kedalam hati Yusuf
as.Sebelumnya Nabi Yusuf as sebagai
org yg dicintai,namun sekarang Nabi
Yusuf as menjadi pencinta. Dulu,
Zulaikha sebagai org mencintai namun
sekarang menjadi org yg dicintai.
Akhirnya Nabi Yusuf membawa Zulaikha
ke singgahsananya.
Ketika Nabi Yusuf ingin bermesra dgn
Zulaikha,di lihatnya Zulaikha baru
sahaja mengerjakan solat,kerana itu,ia
pun menunggu sampai Zulaikha siap
menunaikan solat.Setelah lama
menunggu,namun Zulaikha belum
selesai
mengerjakan solatnya.Nabi Yusuf as
pun tidak sabar lagi dan
berkata :"Wahai
Zulaikha,bukankah dahulu engkau telah
mengoyakan bajuku ketika aku
hendak lari daripadamu?"
Zulaikha lalu memberi salam,kemudian
ia berkata:"Memang dahulu aku
begitu,namun sekarang hatiku tidak
seperti dahulu ."Setelah memjawab
ucapan Nabi Yusuf as maka Siti Zulaikha
ingin melanjutkan solatnya.Akhirnya
Yusuf menarik baju Zulaikha ke
arahnya,maka baju itu menjadi
koyak.Kemudian
Jibril turun mengatakan :"Wahai
Yusuf,baju dibalas baju,maka
terhapuslah
cercaan yg terjadi antara engkau dan
Zulaikha dahulu."
Cinta yg berlandaskan keimanan dan
ketaqwaan akan dibalas dgn
kebahagiaan
dunia dan akhirat dan kekal bersama-
sama ke syurga. Sungguh hebat cinta
hamba-Mu,kerana mereka melabuhkan
cinta kepada-Mu dahulu barulah mereka
merintih cinta seorg manusia.Allah telah
menentukan siapa jodoh kita,dan kita
hendaklah menerima seadanya dgn
penuh syukur dan redha.
Sesungguhnya Allah berkuasa terhadap
makhluknya.Dia menanamkan setiap
makhluknya dgn rasa kasih sayang dan
cinta setiap pasangan yg telah
ditentukan oleh-Nya.Oleh itu ,marilah
kita sama-sama menjaga cinta kita kpd
kekasih-Nya Muhammad Rasulullah SAW
dan cinta sejati-cinta kepada Ilahi lebih
dari segala-galanya.
Rumah Tangga Sakinah Bagi Seorang Wanita
Rumah Tangga Sakinah Bagi Seorang Wanita
- In: muslimah | pernikahan
- Comment!
Ikhwan GANTENG, Partner Sejati Akhwat? Oleh : Ayat Al Akrash
Alangkah indahnya Islam. Kedudukan manusia dinilai dari ketaqwaannya, bukan dari gendernya. Ini adalah strata terbuka sehingga siapa saja berpeluang untuk memasuki strata taqwa. Ikhwan dan akhwat adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berbeda. Ikhwan, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan rasionalitasnya karena ia adalah pemimpin bagi kaum hawa. Akhwat, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan sensitivitas perasaannya karena ia akan menjadi ibu dari anak-anaknya. “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 9: 71) Di lapangan, ikhwan dan akhwat harus menjaga hijab satu sama lain, namun tentu bukan berarti harus memutuskan hubungan, karena dalam da’wah, ikhwan dan akhwat adalah seperti satu bangunan yang kokoh, yang sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Belakangan ini menjadi sebuah fenomena baru di berbagai LDK kampus tentang sedikit ‘konfrontasi’ ikhwan dengan akhwat. Tepatnya, tentang kurang cepat tanggapnya da’wah para ikhwan yang notabene adalah partner da’wah dari akhwat. Patut menjadi catatan, mengapa ADK akhwat selalu lebih banyak dari ADK ikhwan. Walau belum ada penelitian, tetapi bila melihat data kader, pun data massa dimana jumlah akhwat selalu dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan ikhwan, maka dapat diindikasikan bahwa ghirah, militansi dan keagresifan berda’wah akhwat, lebih unggul. Meski memang hidayah itu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun tentu kita tak dapat mengabaikan proses ikhtiar. Akhwat Militan, Perkasa dan Mandiri? Sejak kapankah adanya istilah Akhwat militan, perkasa dan mandiri ini? Berdasarkan dialog-dialog yang penulis telaah di lapangan, dan di beberapa LDK, ternyata hampir semua akhwat memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kurang cepat tanggapnya ikhwan dalam menghadapi tribulasi da’wah. Bahkan ada sebuah rohis yang memang secara turun temurun, kader-kader akhwatnya terbiasa mandiri dan militan. Mengapa? Karena sebagian besar ikhwan dianggap kurang bisa diandalkan. Dan ada pula sebuah masjid kampus di Indonesia yang hampir semua agenda da’wahnya digerakkan oleh para akhwat. Entah hilang kemanakah para ikhwan. Akibat seringnya menghadapi ikhwan semacam ini, yang mungkin karena sangat gemasnya, penulis pernah mendengar doa seorang akhwat, “Ya Allah…, semoga nanti kalau punya suami, jangan yang seperti itu… (tidak cepat tanggap–red),” ujarnya sedih. Nah! Ikhwan GANTENG Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner da’wah akhwat? Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan catatan dan tanamkan dalam kaderisasi pembinaan ADK, yaitu GANTENG (Gesit, Atensi, No reason, Tanggap, Empati, Nahkoda, Gentle). Beberapa kisah tentang ikhwan yang tidak GANTENG, akan dipaparkan pula di bawah ini. (G) Gesit dalam da’wah Da’wah selalu berubah dan membutuhkan kegesitan atau gerak cepat dari para aktivisnya. Ada sebuah kisah tentang poin ini. Dua orang akhwat menyampaikan pesan kepada si fulan agar memanggil ikhwan B dari masjid untuk rapat mendesak. Sudah bisa ditebak…, tunggu punya tunggu…, ikhwan B tak kunjung keluar dari masjid. Para akhwat menjadi gemas dan menyampaikan pesan lagi agar si fulan memanggil ikhwan C saja. Mengapa? Karena ikhwan C ini memang dikenal gesit dalam berda’wah. Benar saja, tak sampai 30 detik, ikhwan C segera keluar dari masjid dan menemui para akhwat. Mobilitas yang tinggi. (A) Atensi pada jundi Perhatian di sini adalah perhatian ukhuwah secara umum. Contoh kisah bahwa ikhwan kurang dalam atensi adalah ketika ada rombongan ikhwan dan akhwat sedang melakukan perjalanan bersama dengan berjalan kaki. Para ikhwan berjalan di depan dengan tanpa melihat keadaan akhwat sedikitpun, hingga mereka menghilang di tikungan jalan. Para akhwat kelimpungan.., nih ikhwan pada kemana? “Duh.., ikhwan ngga’ liat-liat ke belakang apa ya?” Ternyata para ikhwan berjalan jauh di depan, meninggalkan para akhwat yang sudah kelelahan. (N) No reason, demi menolong Kerap kali, para akhwat meminta bantuan ikhwan karena ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh akhwat. Tidak banyak beralasan dalam menolong adalah poin ketiga yang harus dimiliki oleh aktivis. Contoh kisah kurangnya sifat menolong adalah saat ada acara buka puasa bersama anak yatim. Panitia sibuk mempersiapkannya. Untuk divisi akhwat, membantu antar departemen dan antar sie adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan. Para akhwat ini kemudian meminta tolong seorang ikhwan untuk memasang spanduk. “Afwan ya…, amanah ane di panitia kan cuma mindahin karpet ini…,” jawab sang ikhwan sambil berlalu begitu saja karena menganggap tugas itu bukanlah amanahnya. (T) Tanggap dengan masalah Permasalahan da’wah di lapangan semakin kompleks, sehingga membutuhkan aktivis yang tanggap dan bisa membaca situasi. Sebuah kisah, adanya muslimah yang akan murtad akibat kristenisasi di sebuah kampus. Aktivis akhwat yang mengetahui hal ini, menceritakannya pada seorang ikhwan yang ternyata adalah qiyadahnya. Sang ikhwan ini dengan tanggap segera merespon dan menghubungi ikhwan yang lainnya untuk melakukan tindakan pencegahan pemurtadan. Kisah di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan kisah ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk mengunjungi sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan yang notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan menjawab, “Mmmm….” “Lho… terus gimana? Kok cuma “mmmmm”…” tanya para akhwat bingung. Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan. “Aduh… gimana sih….” Para akhwat menjadi senewen. (E) Empati Merasakan apa yang dirasakan oleh jundi. Kegelisahan para akhwat ini seringkali tercermin dari wajah, dan lebih jelas lagi adalah dari kata-kata. Maka sebaiknya para ikhwan ini mampu menangkap kegelisahan jundi-jundinya dan segera memberikan solusi. Contoh kisah tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah perjalanan luar kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, ikhwan-akhwat yang berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. Dan bis itu melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias, tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari dan mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka hanya berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, “Nanti juga balik lagi akhwatnya.” (N) Nahkoda yang handal Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Ia adalah nahkoda kapal. Lantas bagaimanakah bila sang nahkoda tak bergerak? Alkisah, tentang baru terbentuknya kepengurusan rohis. Tunggu punya tunggu…, hari berganti hari, minggu berganti minggu, ternyata para ikhwan yang notanebe adalah para ketua departemen, tak kunjung menghubungi akhwat. Akhirnya, karena sudah “gatal” ingin segera gerak cepat beraksi dalam da’wah, para akhwat berinisiatif untuk “menggedor” ikhwan, menghubungi dan menanyakan kapan akan diadakan rapat rutin koordinasi. (G) Gentle Bersikap jantan atau gentle, sudah seharusnya dimiliki oleh kaum Adam, apatah lagi aktivis. Tentu sebagai Jundullah (Tentara Allah) keberaniannya adalah di atas rata-rata manusia pada umumnya. Namun tidak tercermin demikian pada kisah ini. Sebuah kisah perjalanan rihlah. Rombongan ikhwan dan akhwat ada dalam satu bis. Ikhwan di depan dan akhwat di belakang. Beberapa akhwat sudah setengah mengantuk dalam perjalanan. Tiba-tiba bis berhenti dan mengeluarkan asap. Para ikhwan segera berhamburan keluar dari bis. Tinggallah para akhwat di dalam bis yang kelimpungan. “Ada apa nih?” tanya para akhwat. Saat para akhwat menyadari adanya asap, barulah mereka ikut berhamburan keluar. “Kok ikhwan ninggalin gitu aja…” ujar seorang akhwat dengan kecewa. Penutup Fenomena ketidak-GANTENG-an ikhwan ini, akan dapat berpengaruh pada kinerja da’wah. Ikhwan dan akhwat adalah partner da’wah yang senantiasa harus saling berkoordinasi. Masing-masing ikhwan dan akhwat memang mempunyai kesibukannya sendiri, namun ikhwan dilebihkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sebagai pemimpin. Sehingga wajar saja bila yang dipimpin terkadang mengandalkan dan mengharapkan sang qawwam ini bisa jauh lebih gesit dalam berda’wah (G), perhatian kepada jundinya (A), tidak banyak alasan dalam menolong (N), tanggap dalam masalah (T), empati pada jundi (E), menjadi nahkoda yang handal (N) dan mampu memberikan perlindungan (G). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Kaum laki-laki adalah pemimpin (qawwam) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)..." (QS. An-Nisa':34). Kita harapkan, semoga semakin banyak lagi ikhwan-ikhwan GANTENG yang menjadi qiyadah sekaligus partner akhwat. Senantiasa berkoordinasi. Ukhuwah di dunia, dan di akhirat. Amiin. [] PS : Ayo kita budidayakan (memangnya ternak???) ikhwan GANTENG ini. Dan pada pembahasan selanjutnya, dapat dikupas tentang akhwat CANTIK. Nah, untuk ini, biarkan ikhwan yang menulis ^ _ ^ ------ hudzaifah.org |
Makna Akhwat Sejati
“Ayah ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
“Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,
tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang memesona,
tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan,
tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya,
tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,
tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara”
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.
“Lantas apa lagi Ayah?”, sahut putrinya.
“Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul”
Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Ayah?”
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,
“Pelajarilah mereka!”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan
“Istri Rosulullah”